IFC Bank Dunia: Berikan Dana Sebesar Rp70,2 Miliar untuk Startup Asuransi PasarPolis
International Finance corporation atu IFC Bank Dunia telah menyalurkan dana kepada salah satu startup asuransi yaitu PasarPolis sebesar US$ 5 juta atau sekitat Rp 70,2 miliar. Dana bantuan ini nantinya akan dimanfaatkan dalam memperluas layanan bagi persatuan usaha mikro dan yang paling berisiko di Indonesia.
Cleosent Randing adalah seorang CEO dari Pasar Polis yang telah menyampaikan, jika tambahan dana atau modal tersebut akan digunakan dalam mengembangkan prasarana yang ada dalam menghubungkan antara perusahaaan asuransi, platform digital dan nasabah. Terutama, masyarakat yang masih belum mendapatkan pelayanan asuransi.
Kamis (4/2/2021), Cleosent dalam siaran pers menyampaikan “Kami juga akan menciptakan lebih banyak lagi produk asuransi mikro tentunya dengan harga yang terjangkau sehingga dapat diakses secara mudah oleh berbagai kalangan yang ada, tanpa terkecuali masyarakat kurang mampu dan hidup di daerah yang terpencil”.
PasarPolis juga akan memperluas dan menyebarkan relasi di pasar mancanegara untuk meningkatkan daya saing dan memanfaatkan kerjasama dalam mempromosikan produk asuransi bite-sized dan on-demand.
Cleosent telah menginformasikan juga, jika PasarPolis telah menyebarkan produk yang berkaitan dengan perlindungan bagi sekitar 30 juta orang atau 11% dari total populasi di Indonesia. Sebanyak dari 90% berasal dari kelompok masyarakat yang belum ataupun tidak pernah membeli produk polis asuransi sebelumnya. Dari 40% pemegang polis berasal dari para pekerjanya dari bagian informal, seperti pengemudi ojol, kurir dan pelaku UMKM.
Tahun 2020, PasarPolis mencatat jika permintaan mengenai asuransi jasa pengiriman seperti GoSend dan GoBox dapat meningkat sebesar 12 kali lipat. Tidak hanya itu, produk perlindungan untuk para mitra pengemudi Gojek juga telah dibeli lebih dari 200 ribu kali.
Peningkatan permintaan masyarakat yang terjadi disebabkan karena adanya penggunaan layanan e-commerce yang melonjak saat adanya pandemi corona. McKinsey memprediksi jika sebanyak 1,6 miliar paket telah dibeli di e-commerce, dikirim per tahunnya pada tahun 2022. Proyeksi ini belum bisa diperhitungkan dengan perubahan kebiasaan masyarakat saat pandemi.
Berdasarkan riset pada Facebook dan Bain and Company pun menunjukkan jika konsumen digital di Indonesia yang diperkirakan akan meningkat dari 119 juta pada tahun 2019 bisa menjadi 137 juta pada tahun 2020. Presentase menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi yang ada.
Berdasarkan sumber dari Facebook jumlah konsumen digital, di Asia Tenggara pada tahun 2018 hingga 2025 diproyeksikan terjadi kenaikan jumlah konsumen yang cukup signifikan. Pada tahun 2018 sebanyak 250 juta, tahun 2019 sebanyak 280 juta, untuk tahun 2020 dan 2025 diproyeksikan jumlah kenaikan konsumen yaitu sebanyak 310 juta dan 340 juta.
Country Manager IFC untuk negara Indonesia, Malaysia dan Timor Leste yaitu Azam Khan, telah menilai jika PasarPolis dapat mendukung misi yang akan dijalankan. “Menyusun asuransi bisa lebih mudah diakses dan terjangkau, terutama bagi mereka yang masih kurang dalam mendapatkan pelayanan ini dan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil,”ujarnya.
Oleh sebab itu, IFC sangat yakin dalam memutuskan untuk berinvestasi pada platform asuransi PasarPolis. Anggota Bank Dunia ini memang berfokus dalam sektor swasta di pasar negara berkembang, salah satunya Indonesia. IFC juga berjalan di 100 negara bahkan lebih.
Tahun 2020, IFC telah menginvestasikan sebesar US$ 22 miliar bagi perusahaan swasta dan lembaga keuangan yang berada di negara berkembang. Tidak hanya IFC, PasarPolis juga pernah mendapatkan pendanaan seri B dari LeapFrog Investments, SBI Investment, Alpha JWC Ventures, Intudo Ventures dan Xiaomi. Nilai investasi yang diberikan mencapai US$ 54 juta atau sekita Rp796,5 miliar.
Pada tahun 2018, PasarPolis juga mendapatkan bantuan dana seri A dari platform Gojek, Tokopedia dan juga Traveloka. Untuk nilai yang diinvestasikan oleh dari semua platform tersebut nilainya tidak bisa dijelaskan.